TUGAS
REVIEW JURNAL PERILAKU KONSUMEN
PENGARUH
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE
BLACKBERRY(SURVEY PADA KONSUMEN BERRINDO SAMARINDA)
Penulis : Umi Puspita Rini Pebrianti
Tahun :
2013
Latar
Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
semakin mengalami kemajuan yang pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi dan
tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan telekomunikasi
dalam menciptakan produk-produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan handphone
dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada
tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan
produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang
dalam konsep pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keiginan
konsumen, dimana kepada merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan.
Tekanan-tekanan
dari faktor-faktor internal dapat saja berupa sikap, inovasi-inovasi dan keunggulan
dalam bersaing melalui perbaikan produk dan perbaikan sumber daya manusia
sedangkan faktor eksternal yaitu kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.
Faktor internal dan eksternal merupakan pendorong yang mengharuskan setiap
perusahaan untuk bisa mengadaptasikan dan beradaptasi terhadap setiap perubahan
agar dapat tetap eksis, sehingga perubahan yang terjadi tidak merupakan
rintangan atau ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha
dan memperoleh keuntungan yang besar.
Kebutuhan
dan keinginan konsumen yang semakin kompleks, menuntut semua fitur dan fungsi
serba canggih dapat terintegrasi dalam satu gadget, muncullah produk smartphone
untuk menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.
Smartphone
sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993 yang bernama SIMON dirancang oleh IBM.
Namun, produk smartphone yang booming di Indonesia adalah produk keluaran Nokia
yaitu Nokia Commnicator seri N9000 yang dirilis pada tahun 1996 dan semakin
mengokohkan Nokia sebagai vendor ponsel disemua lini. Nokia Communicator mampu
memberikan citra premium bagi konsumen penggunanya. Kemudian masuklah produk
Blackberry keluaran RIM pada pertengahan Desember tahun 2004 dan tak lama mampu
menggebrak pasar Indonesia dan mampu menggeser tahta Nokia Communicator.
Fenomena Blackberry menjadi topik pembicaraan hangat yang tak habis untuk
dianalisis karena penjualannya laku keras hingga 448% ditahun 2008.
Salah
satu faktor yang menjaga loyalitas Backberry di Indonesia adalah fitur BBM
(Blackberry Messenger). Konsumen yang sudah terbiasa dengan BBM dan grup BBM
akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan ini. BBM juga membuat komunikasi dalam
komunitas semakin erat mereka merasa menjadi kelompok grup atau komunitas yang
semakin terikat satu sama lain. Terutama grup BBM, akan menjadi exit barrier
yang tidak mudah dipatahkan. Di Indonesia, sangat biasa kalau seseorang
memiliki jumlah kontak lebih dari 100 dan memiliki grup lebih dari 10 grup.
Namun, di Amerika, sangat sulit mencari pengguna BB yang memiliki grup hingga
20 grup. Kebiasaan membuat grup didasari karena karakteristik orang Indonesia
yang sangat bersosialisasi. Dalam buku Anxieties Desires bahwa individualism
orang Indonesia adalah terendah didunia dengan nilai sebesar 14 dan Amerika
sebagai Negara dengan nilai individualism tertinggi yaitu sebesar 91. Menurut
Geert Hofstedemengenai dimensi cultural bahwa nilai individualism yang rendah
akan membuat masyarakat sangat kolektif atau cenderung ingin selalu
berkelompok. Hal tersebut mendasari aplikasi messenger pada Blackberry (BBM)
menjadi daya tahan BB terhadap gempuran dari Android hingga saat ini. Hal ini
yang membuat Blackberry aman di Indonesia untuk 2-3 tahun mendatang adalah
pengguna ponsel yang suatu saat siap membeli Blackberry bila harga sudah
semakin murah atau bila pendapatan mereka sudah semakin baik. Bagi kelompok
pengguna ponsel qwerty, Blackberry adalah Smartphone impian mereka.
Penjualan Smartphone di Indonesia menurut Frost &
Sullivan pada tahun 2009 telah terjual sebanyak 1,2 juta Smartphone di
Indonesia akan mencapai 18,7 juta. Oleh karena itu, perlu dianalisis beberapa
faktor yang mendasari konsumen untuk membeli produk smartphone Blackberry agar
dimasa yang akan datang Blackberry dapat menerapkan strategi khusus agar
penjualan maupun pangsa pasarnya dipasar smartphone secara umum di Indonesia
semakin meningkat ditahun 2015 yang diprediksi akan terjadi peningkatan
Smartphone secara signifikan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti mengambil topik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh
Faktor Sosial dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone
Blackberry (Survey pada Konsumen Berrindo Samarinda).
Metodologi
Penelitian
Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian
mengenai Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Blackberry (Survey pada Konsumen Berrindo Samarinda),
penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey.
Populasi, Sampling dan Sampel
Populasi penelitian ini yaitu
seluruh konsumen pengguna handphone Blackberry dan pernah berkunjung ke
Berrindo dikota Samarinda. Pada penelitian ini populasi yang diambil berukurann
besar dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti.widiyanto (2008) mengatakan
bahwa dalam penentuan sampel, jika populasinya besar dan jumlahnya tidak
diketahui maka digunakan rumus
Dimana :
n = jumlah sampel
Z= tingkat keyakinan yang
dibutuhkan dalam penentuan sampel sebesar 95% = 1,96 dengan α = 5%
Moe= margin of Error, yaitu tingkat kesalahan
maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan,
biasanya sebesar 10%.
Metode penelitian sampel menggunakan metode
accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dipilih menjadi anggota sampel bila dipandang cocok dan memenuhi
criteria sebagai sumber data (Sugiyono,2002:96).
Teknik Pengumpulan Data
1. Riset
Perpustakaan (library research)
Riset
perpustakaan dilakukan dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca
jurna ilmiah, buku-buku refrensi, dan bahan-bahan publikasi yang tersedia
diperpustakaan (Singarimbun,1989:71-72)
2. Riset
Lapangan (field research)
Penelitian
yang dilakukan langsung dilapangan, dengan cara:
· Observasi,
yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung
terhadap objek penelitian.
· Kuesioner,
yaitu menyebarkan kuesioner, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden
yang akan dijawab dalam bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan.
Alat
Pengukur Data
Alat ukur data yang digunakan
adalah skala ordinari. Menurut Sugiyono (1998:70) yang menyatakan bahwa skala
ordinary adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari
yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala inzi disebut data
ordinal yaitu data berjenjang yang jarak antara satu data dengan yang lain
tidak sama.
Menurut Sugiyono, skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008:107). Berdasarkan pendapat
tersebut, maka peneliti menggunakanskala ordinal dengan metode Likert dan
jenjang 1 sampai 5 untuk setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :
· Sangat
Setuju (SS) skor 5
· Setuju
(S) skor 4
· Kurang
Setuju (KS) skor 3
· Tidak
Setuju (TS) skor 2
· Sangat
Tidak Setuju (STS) skor 1
Teknik Analisis Data
Uji
Realibilitas
Uji realibilitas adalah data
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atu stabil dari waktu kewaktu. Kehandalan
yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang
berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60
(Ghozali,2005:41-42)
Uji
Validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan
nilai r hitung (correlated item-total
correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai
positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali,2005:45).
Regresi
Linier Berganda
Metode ini digunakan oleh penulis untuk
mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu faktor
sosial (X1), dan faktor ekonomi (X2). Dan variabel
dependen, keputusan pembelian (Y). adapun bentuk persamaannya yaitu :
Y=a+b1 X1+
b2X2+ e
Dimana :
Y= variabel terikat yaitu keputusan pembelian
b= konstanta perubahan variabel X terhadap Y
a= koefisien konstanta
e= standar error
X= variabel bebas, meliputi :
X1= Sosial
X2= Ekonomi
Uji F
Uji F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel dependen (Y).
Jika f hitung> f tabel
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat faktor
tersebut secara simultan mempengaruhi konsumen membeli handphone Blackberry.
Dengan demikian hipotesis alternative (H1) diterima dan hipotesis
mula-mula (H0) ditolak. Jika f hitung<f tabel pada tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa kedua faktor tersebut secara
simultan tidak mempengaruhi konsumen membeli handpphone Blackberry. Dengan
demikian hipotesis alternatif (H1) ditolak dan hipotesis mula-mula
(H0) diterima.
Uji t
Uji t menunjukkan seberapa
besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.
Isi /
Hasil Penelitian
Uji
secara serempak/simultan (Uji F) atau ANOVA
Uji F dilakukan untuk melihat
secara serempak pengaruh signifikan dari variabel independen yaitu faktor
sosial(X1), faktor ekonomi(X2) terhadap keputusan
konsumen (Y).
Tabel Uji F
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
1. Regression
|
228.731
|
2
|
114.366
|
75.209
|
.000a
|
Residual
|
142.939
|
94
|
1.521
|
|
|
Total
|
371.670
|
96
|
|
|
|
a. Predictors: (Constant), ekonomi, sosial
b.Dependent Variabel: Keputusan pembelian
Sumber : SPSS (data diolah)
Tabel uji F memperlihatkan
nilai Fhitung adalah 75,209 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) adalah 3,090.
Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung> Ftabel
(75,209>3,090) dan tingkat signifikansi (0,000)<0,05 menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima, yang artinya variabel bebas yaitu faktor sosial
dan ekonomi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen.
Uji
Secara Parsial (Uji t)
Tabel
Uji t
Sumber :
SPSS (data diolah)
Uji t dilakukan untuk melihat
secara individu pengaruh signifikan dari variabel independen yaitu faktor
sosial(X1), dan faktor ekonomi (X2) terhadap keputusan
pembelian konsumen (Y).
Berdasarkan tabel Uji t
diatas disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan
hasil uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y=2,044+
0,324X1+ 0,514X2
2. Variabel
faktor sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) <0,05 dan nilai thitung
(6,432) > ttabel (1,984) artinya apabila terjadi peningkatan pada
variabel faktor sosial (X1), maka keputusan pembelian (Y) juga akan
meningkat sebesar 0,324, begitu juga sebaliknya jika terjadi penurunan pada
variabel faktor sosial, maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,324.
3. Variabel
faktor ekonomi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari
nilai signifikan (0,00) < 0,05 dan nilai thitung (5,989) > ttabel
(1,984) artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel faktor ekonomi (X2),
maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,514, begitu juga
sebaliknya.
Koefisien
Determinasi
Koefisien determinasi
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik
atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin
mendekati satu maka suatu model akan semakin baik.
Pengujian koefisien korelasi
Tabel hasil uji R2
Sumber : SPSS (data diolah)
Keteranga tabel R2
:
1. R= 0,784
berarti hubungan antara faktor sosial dan ekonomi terhadap keputusan pembelian
sebesar 78,4%. Artinya hubungan antar variabel erat.
2. Adjusted R Square sebesar
0,607 berarti 60,7% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh faktor sosial dan
ekonomi. Sedangkan sisanya 39,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti oleh peneliti ini.
3. Standard
error of Estimated (standar deviasi) adalah 1,233 yang berarti model dinilai
baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin
baik.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian mengenai pengaruh faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap
keputusan pembelian handphone Blackberry.menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Dari hasil analisis
diperoleh persamaan regresi bahwa :
Y=02,044+0,324X1+0,514X2
a.
Semua variabel faktor sosial
dan ekonomi berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry
2.
Uji F dari tiap variabel X
(faktor-faktor ) diperoleh faktor sosial dan ekonomi secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Hal ini berarti
hipotesis terbukti, yang dapat dilihat dari hasil uji F, dimana Fhitung
> Ftabel = 75,209 >3,090 dengan tingkat signifikan 0,00 atau
dibawah 0,05.
3.
Uji t tiap variabel X
(faktor-faktor) diperoleh sosial dan ekonomi secara parsial masing-masing
berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian handphone Blackberry.
4.
Dari kedua hipotesis yang
penulis ajukan dan telah melalui beberapa uji teknik analisa data, maka
hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone
Blackberry” dapat diterima atau terbukti kebenarannya.
Saran
Beberapa saran yang diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah
sebagai berikut:
1.
Disarankan kepada perusahaan
dalam hal ini produsen Blackberry yang diwakili oleh garansi-garansi resminya
harus selalu melakukan riset terus menerus untuk mengetahui perkembangan dan
keinginan konsumen terhadap produk handphone Blackberry, karena dari hasil
penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor sosial dan ekonomi
konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2.
Menyarankan kepada
perusahaan agar menambah fitur-fitur terbaru dengan tidak mengurangi kualitas
produk, agar konsumen tertarik untuk membeli.
3.
Untuk penelitian
selanjutnya, disarankan memasukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen
dalam keputusan pembelian agar hasilnya lebih maksimal.
Sumber : http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/03/JURNAL%20ILMIAH%20%20(03-21-13-04-27-39).pdf