Sabtu, 01 Oktober 2016

Analisis Usaha Bengkel Motor Berdasarkan Teori Utilitarianisme

Pendahuluan
Sepeda motor adalah alat transportasi darat yang sangat penting untuk menunjang aktifitas sehari-hari masyarakat Indonesia. Saat ini jumlah pengendara atau pemilik sepeda motor di Indonesia sekitar 84jt motor pada tahun 2013 yang tiap tahunnya kian meningkat. Untuk saat ini jumlah sekitar 85jt motor dengan berbagai macam merek seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dll. Oleh sebab itu kebutuhan akan jasa perawatan rutin atau perbaikan sepeda motor penting untuk mencegah kerusakan motor.
Dengan banyaknya jumlah pemilik sepeda motor menjadikan bisnis bengkel motor menjadi suatu peluang usaha yang memiliki prospek yang sangat menjanjikan, apalagi jika dibarengi dengan pelayanan yang baik dan ketersediaan produk dengan kualitas yang bagus serta harga yang murah, dijamin pertumbuhan usaha bengkel motor yang anda jalani akan cepat sekali berkembang.
Teori
Teori utilitarianisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan manfaat dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Dalam situasi apa pun, tindakan atau kebijakan yang “benar” adalah yang memberikan manfaat paling besar atau biaya paling kecil (bila semua alternatif hanya membebankan biaya  bersih). Sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial ( social cost ) dan memberikan manfaat sosial ( social benefit ).
          Jeremy Bentham  (1748-1832) sering dianggap pendiri utilitarianisme tradisional. Bentham berusaha mencari dasar objektif dalam membuat keputusan yang mampu memberikan norma yang dapat diterima publik dalam menetapkan kebijakan dan peraturan sosial. Dasar yang objektif adalah dengan melihat pada berbagai kebijakan yang dapat ditetapkan dan membandingkan manfaat serta konsekuensi-konsekuensinya. Tindakan yang tepat dari sudut pandang etis adalah dengan memilih kebijakan yang mampu memberikan utilitas yang besar. Secara singkat, prinsip utilitarian menyatakan bahwa: “Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yangdihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah total utilitas oleh tindakan yang dapat dilakukan.”
Prinsip ini mengandung tiga kriteria yaitu:
1.  Kita harus menentukan tindakan-tindakan atau kebijakan alternatif apa saja yang dapatkita lakukan dalam situasi tersebut. Dalam hal ini, kriteria yang dapat dijadikan dasar objektif untuk menilai suatu perilaku atau tindakan adalah manfaat atau utilitas, yaitu apakah tindakan atau perilaku benar jika menghasilkan manfaat, sedangkan perilaku atau tindakan salah mendatangkan kerugian.
2. Untuk setiap tindakan alternatif, kita perlu menentukan manfaat dan biaya langsung dan tidak langsung yang akan diperoleh dari tindakan tersebut bagi semua orang yang dipengaruhi oleh tindakan itu di masa yang akan datang. Kriteria kedua adalah manfaat yang terbanyak . Untuk penilaian kebijakan atau tindakan itu sendiri, maka suatu kebijakan atau tindakan benar atau baik secara moral bila kebijakan atau tindakan tersebut memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan kerugian yang ditimbulkannya.
3. Alternatif yang memberikan jumlah utilitas paling besar wajib dipilih sebagai tindakan yang secara etis tepat. Kriteria ini mengandung pengertian tentang untuk siapa manfaat terbanyak tersebut.
Analisis
          Bengkel motor yang berada di lingkungan wilayah saya memiliki manfaat seperti : menarik tenaga kerja usia muda yang hobinya sekedar mengotak atik kendaraan bermotor dijadikan montir sehingga mendapatakan upah kerja, lalu masyarakat terbantu dengan adanya bengkel-bengkel untuk melayani servis motor dengan berbagai jenis sepeda motor dan mempermudah konsumen untuk memperbaiki sepeda motor tanpa harus mencari dealer resmi karena setiap dealer resmi yang sangat jarang ditemui atau selalu penuh antriannya untuk servis motor. Namun dari segi dampak negatifnya menimbulkan pencemaran udara yang ditimbulkan oleh gas pembuangan dari knalpot, pembuangan limbah oli yang sembarang dan suara bising knalpot sehingga mengganggu masyarakat disekitar
            Jadi sesuai teori utilitarianisme maka usaha bengkel ini memberikan dampak manfaat yang baik sesuai dengan konsumen yang mereka inginkan , walaupun ada dampak negatif bagi setiap para pemilik usaha bengkel motor maka perlu menimalisir pencemaran atau membuang limbah pada tempatnya.


                        http://www.academia.edu/8958371/Teori_Utilitarianisme
                        http://www.analisausaha.com/analisa-usaha-bengkel-motor



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa saya memilih jurusan Manajemen ?

Tugas Bhs Inggris Bisnis 2 Nama    : Denny Alfiandi NPM     : 12213182 Kelas     : 4EA11 Dosen    : Herlina Lindaria Simanjuntak   ...