Minggu, 23 Oktober 2016

Tugas Etika Bisnis dalam Promosi


A. PENDAHULUAN


      Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat perkembangan akan produk baik barang ataupun jasa juga semakin meningkat. Sehingga pemanfaatan akan penyebaran informasi mengenai produk tersebutpun mulai bermunculan dalam berbagai media, baik cetak, pertelevisian maupun media online. Informasi itu sendiri tertuang dalam sebuah sarana yang dinamakan Iklan.

      Periklanan merupakan media promosi yang mempunyai kekuatan untuk menarik minat konsumen. Iklan pada hakikatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yang dimaksudkan untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen, shingga iklan harus memiliki etika dan juga estetika.

       Iklan yang menyatakan kebenaran dan kejujuran adalah iklan yang beretika. Akan tetapi, iklan menjadi tidak efektif, apabila tidak mempunyai unsur persuasif. Akibatnya, tidak akan ada iklan yang akan menceritakan the whole truth dalam pesan iklannya. Seperti kasus iklan produk minuman energi extra joss dan kuku bima energi, karena dalam 2 iklan tersebut saling menjatuhkan dengan sindiran-sindiran. Secara tidak langsung ini merupakan bisnis yang tidak beretika.

B. TEORI

1. Pengertian Etika

      Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethossedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

      Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

       K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :

1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.

2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik

3. Ilmu tentang yang baik atau buruk.

Etika Secara Umum :


1. Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang diiklankan

2. Tidak memicu konflik SARA

3. Tidak mengandung pornografi

4. Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.

5. Tidak melanggar etika bisnis, ex: saling menjatuhkan produk tertentu dan sebagainya.

6. Tidak plagiat

2. Pengertian Iklan

         Menurut Thomas M. Garret, SJ, iklan dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang lewatnya pesan-pesan visual atau oral disampaikan kepada khalayak dengan maksud menginformasikan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi secara positif terhadap idea-idea, institusi-institusi tau pribadi-pribadi yang terlibat di dalam iklan tersebut. Untuk membuat konsumen tertarik, iklan harus dibuat menarik bahkan kadang dramatis. Tapi iklan tidak diterima oleh target tertentu (langsung). Iklan dikomunikasikan kepada khalayak luas (melalui media massa komunikasi iklan akan diterima oleh semua orang: semua usia, golongan, suku, dsb). Sehingga iklan harus memiliki etika, baik moral maupun bisnis.

Keuntungan dari adanya iklan yaitu :
- Adanya informasi kepada konsumer akan keberadaan suatu produk dan “kemampuan” produk tersebut. Dengan demikian konsumer mempunyai hak untuk memilih produk yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya.

- Adanya kompetisi sehingga dapat menekan harga jual produk kepada konsumen. Tanpa adanya iklan, berarti produk akan dijual dengan cara eksklusif (kompetisisi sangat minimal) dan produsen bisa sangat berkuasa dalam menentukan harga jualnya.

- Memberikan subsidi kepada media-massa sehingga masyarakat bisa menikmati media-massa dengan biaya rendah. Hampir seluruh media-massa “hidup” dari iklan (bukan dari penghasilannya atas distribusi media tersebut). Munculnya media-media gratis memperkuat fakta bahwa mereka bisa mencetak dan mendistribusikan media tersebut karena adanya penghasilan dari iklan.

C. ANALISIS

         Jadi kasus ini, etika promosi dalam iklan yang tidak bertika adalah kasus mengenai Extra Joss dan Kuku Bima Energi merupakan produk minuman energi non cair atau serbuk. Kedua produk tersebut telah bersaing sejak dulu hingga sekarang ini namun produk Etra Joss produk yg banyak diminati oleh kalangan masyarakat. Kuku bima energi memiliki slogan “Kuku Bima Energi Roso” yang artinya memiliki banyak rasa dalam setiap pilihan minuman tersebut yakni original, anggur, jambu, jeruk, kopi, dan teh. Sedangkan dalam iklan Extra Joss hanya menampilkan 1 rasa yakni rasa original, dan Ekstra Joss membuat slogan “Laki kok minum yang rasa-rasa”, secara tidak langsung ini merupakan bisnis yang tidak beretika. Membuat sindiran-sindiran yang ingin menarik minat konsumen atau melakukan promosi seperti itu.

          Seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam menciptakan etika yang berbisnis harus dengan persaingan yang sehat. Seharusnya dalam berbisnis sebaiknya jangan saling menjatuhkan namun bersainglah secara sehat. Dampak yang dirugikan dalam kasus ini adalah produk Kuku Bima, karena telah disindir oleh produk Extra Joss. yang kedua yaitu produk Extra Joss, walaupun Extra Joss yang menyindir Kuku Bima tetapi dimata publik secara tidak langsung Extra Joss telah mencoreng namanya sendiri , sehingga image Extra Joss terlihat buruk dimata konsumen. Dalam kasus ini tidak patut dicontoh, karena melakukan berbagai macam hal-hal yang tidak beretika demi mendapatkan keuntungan perusahaan yang maksimal bahkan pandangan masyarakat atau konsumen yang loyal dapat berubah pikiran dan tidak akan mau mengkonsumsi produk tersebut, secara lain konsumen dapat berpindah ke produk lain.



Referensi : http://vickyanggraini18.blogspot.co.id/2014/12/etika-bisnis-iklan-dalam-etika- dan.html 


http://www.marketing.co.id/kuku-bima-dan-extra-joss-siapa-pemenangnya/   


http://dewianggraeni1992.blogspot.co.id/2015/01/etika-bisnis_7.html 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa saya memilih jurusan Manajemen ?

Tugas Bhs Inggris Bisnis 2 Nama    : Denny Alfiandi NPM     : 12213182 Kelas     : 4EA11 Dosen    : Herlina Lindaria Simanjuntak   ...